Mengelola Tingkat Stres
Apa itu Stres?
Kita sering kali tanpa sadar mengalami stres di tengah kesibukan yang membuat fisik hingga mental kita terasa lelah, tapi sebelum kita bahas lebih lanjut, kita harus lebih dulu mengetahui apa sih yang dimaksud dengan stres? Menurut Dr. Peter Tyler (dalam Kasuda, 1996) stres adalah perasaan tidak enak yang disebabkan oleh persoalan-persoalan di luar kendali kita, atau reaksi jiwa dan raga terhadap perubahan.
Gejala Stres
Gejala stres dibagi menjadi 3 berdasarkan kategori gejala yang muncul secara fisik, mental dan sosial. Berikut uraian dari kategori 3 gejala stres di atas:
A. Gejala fisik stres
- Beberapa kali merasakan sakit kepala dan migrain
- Merasa lelah
- Kesulitan menelan
- Kesulitan untuk tidur
- Mengalami masalah pencernaan
- Tekanan darah tinggi
- Overweight
- Jantung berdebar
- Sakit pada bagian dada
- Kepala pusing.
B. Gejala mental stres
- Merasa khawatir dan cemas dalam waktu yang cukup lama
- Sulit untuk membuat keputusan
- Mengalami perubahan mood yang cukup sering
- Lupa akan hal penting dalam hidup.
C. Gejala sosial stres
- Hubungan keluarga yang tidak baik
- Merasa kesepian
- Cenderung menghindari teman atau keluarga
- Merasa tidak nyaman untuk berinteraksi dengan orang lain
- Merasa terganggu oleh orang lain
- Hasrat seksual yang menurun
- Tidak menyadari atau memperhatikan teman dan keluarga.
Penyebab Stres
Stres yang dialami sering kali dapat menganggu aktivitas harian maupun mengubah respon kepada orang-orang di lingkungan sekitar. Terkadang seseorang yang tengah mengalami stres akan cenderung mudah marah ataupun tersinggung akan hal-hal kecil. Tentunya hal tersebut terjadi bukan atas dasar keinginan kita, bukan? Nah, untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, yuk kita sama-sama menyimak penjelasan di bawah ini!
Sebagai cara untuk menjaga sekaligus mengelola tingkat stres yang dialami tentu kita perlu mengetahui lebih dulu apa saja penyebab timbulnya stres pada diri seseorang. Berikut beberapa penyebab timbulnya stres:
A. Faktor Internal
- Kelelahan fisik
- Kelelahan mental
- Perubahan hormon seperti menstruasi maupun menopause
- Kurangnya aktivitas olahraga
- Bioritme yang terganggu
- Citra diri yang negatif
- dan pikiran negatif.
B. Faktor Eksternal
Umumnya pada faktor eksternal akan muncul stres yang disebabkan oleh suatu perubahan dalam hidup. Faktor eksternal berikut dibagi menjadi 4 kategori mulai dari yang rendah, menengah, tinggi, hingga sangat tinggi.
- Faktor eksternal kategori rendah, antara lain perubahan kebiasaan tidur, aktivitas sosial, jam kerja, kebiasaan makan, hingga perubahan lingkungan sekolah maupun lingkungan kerja.
- Faktor eksternal kategori menengah, antara lain argumen dalam keluarga, memiliki hutang, masa awal dan masa akhir kuliah, masalah di kantor, perubahan resolusi hidup, perubahan kondisi hidup, perubahan tanggung jawab kerja, berhenti merokok, hingga pencapaian personal yang menakjubkan.
- Faktor eksternal kategori tinggi, antara lain masalah finansial, kehamilan, melahirkan, kehilangan pekerjaan, perubahan pekerjaan, pindah tempat tinggal, permasalahan seksual, pensiun, hingga kematian dari teman terdekat.
- Faktor eksternal kategori sangat tinggi, antara lain pernikahan, cedera atau masalah mental personal, perceraian, masuk penjara, hingga kematian saudara dekat atau pasangan.
Selain faktor-faktor di atas, stres juga dapat disebabkan karena menumpuknya suatu permasalahan kecil yang lambat laun akan menggunung jika tidak ditangani dengan benar. Oleh karena itu, kita perlu memahami dengan baik bagaimana stres terbentuk sekaligus cara penanganan dari stres itu sendiri.
Dampak Stres
Dari penyebab yang sudah kita bahas di atas, tentunya akan memberikan dampak bagi seseorang yang mengalami stres jika penderita tersebut belum cukup mengerti cara me-manage stres yang dialaminya. Untuk mengetahui apa saja dampak yang mungkin timbul, yuk kita bahas lebih lanjut! Berikut beberapa dampak yang dapat terjadi, antara lain:
- Timbul rantai masalah sosial maupun personal
- Dapat membawa penyakit fisik seperti gangguan pencernaan, gangguan makan, maupun gangguan tidur
- Berkurangnya produktivitas
- Kesulitan untuk berkonsentrasi
- Kelelahan mental maupun fisik
- Timbul pikiran atau kebiasaan negatif
- Siklus menstruasi yang tidak beraturan
- Perubahan hormon
- Timbul gangguan mental.
Management Stres
Nah, setelah kita mengetahui penyebab dan dampak dari stres rasanya kurang lengkap jika tidak dikaitkan dengan cara me-manage stres itu sendiri. Menurut Smith (dalam Riskha, 2012) mendifinisikan management stres sebagai suatu keterampilan yang memungkinkan seseorang untuk mengantisipasi, mencegah, mengelola dan memulihkan diri dari stres yang dirasakan karena adanya ancaman dan ketidakmampuan dalam coping yang dilakukan.
Management yang dilakukan dapat berupa suatu teknik. Menurut Munandar (2001), terdapat beberapa teknik yang digunakan dalam management stres, yaitu:
- Kerekayasaan organisasi
- Kerekayasaan kepribadian
- Teknik penanganan pikiran
- Teknik penanganan melalui aktivitas fisik.
Management stres sangat penting sebagai pencegahan timbulnya stres-stres lain di masa mendatang, sebagai cara untuk menjaga kesehatan mental karena mental yang terganggu dapat membuka jalan untuk gangguan fisik masuk menyerang tubuh kita, selain itu juga dapat menjadi bahan untuk pemahaman diri lebih lanjut. Berikut beberapa management stres yang dapat teman-teman lakukan:
- Mengidentifikasi penyebab stres
- Olahraga secara rutin
- Melakukan diet sehat
- Istirahat yang cukup
- Mengurangi kebiasaan maupun pikiran negatif tentang diri sendiri maupun lingkungan
- Relaksasi atau meditasi.
Itulah beberapa cara management stres secara umum yang pastinya dapat dijalani untuk tujuan baik demi kesehatan mental kita semua. Namun, jika stres yang dirasa sudah lebih dulu membuat teman-teman merasa terbebani, maka hal yang dianjurkan selanjutnya adalah mendatangi dan meminta bantuan dari profesional, contohnya dengan melakukan konseling. Setelah teman-teman selesai menyimak artikel ini, yuk kita sama-sama menerapkan pola hidup sehat yang tidak hanya untuk mementingkan kesehatan fisik saja, namun juga memikirkan soal kesehatan mental dan jiwa.
"Kesehatan bukanlah tentang menjadi sempurna dengan makanan atau olahraga. Kesehatan adalah tentang menyeimbangkan hal-hal tersebut dengan keinginan Anda. Ini tentang memberi makan jiwa Anda dan juga tubuh Anda." — Golda Poretsky.
Jika teman-teman ingin mengetahui lebih lanjut tentang stress dan management stres, teman-teman bisa beralih menyaksikan salah satu tayangan YouTube dari Satu Persen berikut ini:
#SatuPersenBlogCompetition
#HidupSeutuhnya
Daftar Pustaka
Lubis, N. (2016). Depresi: Tinjauan Psikologi. Kencana.
Brewer, S. (2010). Cut your stress. Quercus Editions Ltd.
Hiriyappa, B. (2012). Stress management. Booktango.
Komentar
Posting Komentar